Blog ini berisikan tulisan tentang isu yang diangkat dari keresahan sosial, hukum dan politik
About
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Blog ini merupakan sebuah kumpulan sudut pandang tentang isu keresahan sosial yang terjadi di masyarakat urban. Topik-topik yang diangkat berawal dari ketertarikan penulis akan hal-hal yang berkembang.
sumber : pixabay Pandemi sudah berlangsung selama berbulan-bulan. Bahkan masuk dalam bulan kelima (sejak kasus pertama diumumkan di bulan Januari), belum ada tanda berarti pandemi Covid ini akan berakhir dengan segera. Semua merajuk dan menderita, menuntut pandemi ini segera berakhir. Namun kepada siapa dan bagaimana cara menghadapai pandemi ini?. Harus diakui memang pemerintah Indonesia seperti tidak siap menghadapi pandemi ini. Berbagai keputusan terkesan tanpa pertimbangan. Namun begitu juga dengan negara-negara lain. Negara-negara di dunia tidak siap menghadapi pandemi ini. Baca juga : Harga Sebuah Maaf Saat ini para pemimpin dunia sedang saling mencontek satu sama lain. Bermain lirik mencari tahu ramuan yang tepat untuk menghadapi pandemi Covid-19. Semua negara berlomba-lomba dengan waktu untuk menemukan obat medis untuk penyakit ini. Semua negara berlomba-lomba menemukan ramuan yang tepat untuk menghadapi dampak penyakit ini tidak hanya kesehatan tapi ...
sumber: pixabay " Yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara "* Agnes Monica dihujat dari potongan video yang mengaku tidak punya darah Indonesia. Anggun C Sasmi dicibir karena menghilangkan kewarganegaraan Indonesia dalam paspornya. Mereka lahir dan di besarkan di Indonesia, setidaknya sampai dengan patokan umur kedewasaan di Indonesia. Namun apakah nasionalisme hanya sebatas itu?. Nasionalisme itu bagai candu. Candu yang menggerogoti seluk beluk kehidupan manusia yang berakar. Atau paling tidak, nasionalisme itu sebuah ruang yang bisa dianggap abu-abu karena tak berbatas pasti akan sesuatu. Apa yang menjadikan kita punya jiwa nasionalisme di negara ini?. Memegang kewarganegaraan Indonesia asli semenjak lahir hingga meninggal?. Selalu menggunakan produk asli Indonesia?. Berbahasa Indonesia yang baku di kehidupan sehari-hari?. Menghapal d...
Sebuah kutipan dari seorang fisikawan dan pemikir terbesar saat ini, Albert Einstein, " technological progress is like an axe in the hands of a pathological criminal ", "kemajuan teknologi seperti kapak di tangan orang gila". Penjelasan mengenai pathological criminal sendiri memang akan punya penjelasan yang lebih panjang dan terperinci di tulisan yang berbeda. Permasalahan kemajuan teknologi tidak lagi menjadi masalah segelintir orang namun telah masuk dalam ranah pembicaraan sosial. Baca Juga : BELI 1 GRATIS 2 PRESIDEN? Menggunakan istilah Einstein, kapak di tangan orang gila bisa mengartikan banyak hal, bisa berguna atau bisa juga menjadi bencana. Lalu siapa yang dimaksud dengan orang gila? adalah mereka yang menikmati kemajuan teknologi tersebut. Seperti itu lah kiranya kemajuan teknologi atau dunia digital yang terjadi sekarang ini. Apakah kemajuan dunia digital akan berguna atau tidak tergantung orang yang memakainya. Saat ini kemajuan duni...
Comments
Post a Comment